Saturday, November 01, 2008

pikiran kamu yang porno

dulu kami adalah bagian dari arus besar menolak RUU Porno itu. saya bangga karenanya. meskipun saya adalah partikel mikro dari institusi itu.

dulu radio kami ini memutar iklan penolakan setiap jam. bayangkan setiap jam. ada lima versi iklan penolakan. plus satu lagu yang dibuat khusus franky sahilatua: "pancasila rumah kita". kesannya sloganistik itu lagu, tapi penting betul saat menghadapi ketidakwarasan banyak orang. mereka yang pikirannya cupet. melulu mengukur syahwat dari bagian daging perempuan yang terbuka.

di bawah ini kutipan salah satu iklannya. dan radio kami itu yang namanya paling buncit. almarhum sudah.

[MUSIK] SLANK: Selalu main vonis tanpa tanya-tanya, selalu menyalahkan tanpa pakai sidang...

VOICE-1: Apa yang salah dengan tubuh perempuan?

Musdah Mulia: Dari awal kita sudah telanjur salah kaprah. Kita hanya melihat pornografi hanya dari aspek moralitas. Sehingga yang banyak dilibatkan itu tokoh-tokoh agama. Tokoh-tokoh agama yang nggak mengerti persoalan, lagi.

Umdah El Baroro: Akhirnya yang terjadi bukannya mengatur pornografi yang beredar di pasaran, misalnya berupa media dan VCD (porno), tapi mengatur bagaimana perempuan berpakaian, bagaimana perempuan menampilkan tubuhnya. Bukan menyelesaikan persoalan, malah lari pada persoalan lain.

Becky Tumewu: Saya setuju banget. Saya se-tu-ju banget. Bener.

Cok Sawitri: Pengertian sensualitas kita beda. Pengertian erotika kita beda.

VOICE-1: Apa yang salah dengan tubuh perempuan? Mengapa punya pusar dan paha tiba-tiba mendatangkan pidana? Dan berpayudara dekat dengan pintu penjara?

VOICE-2: Tolak Rancangan Undang-undang Porno. Pesan ini disampaikan Institut Studi Arus Informasi, KBR 68H, PBHI Jakarta, LBH Jakarta, LBH Apik Jakarta, LBH Pers, Perkumpulan Seni Indonesia, Aliansi Jurnalis Independen, Srikandi Demokrasi Indonesia dan Radio Utankayu.

No comments: