Saturday, October 11, 2008

kasihan

bahkan kita selalu enggan menertawakan lelucon kelas tiga. lelucon yang dipaksakan untuk lucu, yang dilontarkan pelawak gagal. kepadanya, bahkan sebuah tawa yang gratis, tak berharga sekali pun, hatihati kita berikan.

begitu juga empati, rasa kasihan. sungguh gampang betul kita memberikan yang satu ini. di perempatan jalan. di tepi jalan, di lapangan yang hendak jadi, setelah merobohkan banyak rumah gembel.

tapi rasanya mahal betul kasihan diberikan kepada bakrie. enggan betul kita memberikan kasihan kepadanya, karena krisis global akan mendera perusahaan klan gemuk nan tajir ini. apakah yang akan dia rasakan. apa ngga enaknya terkena resesi global? saya tak hendak mencari tahu dan sungguh tak mau tau. dia ada di list ke 50.156 di dalam list yang pengen saya tau di dunia ini.

tidak. saya tidak akan memberikan rasa kasihan kepadanya. apakah yang akan terjadi pada dia dan klannya ketika memang krisis jatuh di indonesia? apakah dia jadi sangat supermiskin hingga menggembel? tidur di gerobak ketika malam hari, seperti gembel di cikini dan di depan penjara cipinang? tidak. saya yakin tidak.

tidak saya tidak akan memberikan, bahkan rasa kasihan dari saya, yang tiada artinya buat dia. saya meludah, jika dia jatuh miskin. tidak saya tidak akan memberikan rasa kasihan saya kepada klan pengusaha yang membuat begitu banyak kenangan yang menempel di tembok musala, tertambat di pohonpohon, terpaku di kuburan, di sidoarjo, terbenam lumpur.

rasanya klan bakrie pun bukan pelawak yang lucu.

-karena membaca cetingan 'kasian ya bakrie terkena krisis'

No comments: